Mau share nih..saya ada seorang sahabat masa kuliah dulu..dia sudah menikah dan tetap bekerja di Jakarta. Nah sang suami (tukang insinyur), kerjanya di lapangan terus (pengeboran minyak)..mereka baru Desember 2003 lalu nikah..sahabat saya ini saat ini sedang sedih karena lama2 dia tidak tahan juga karena sering ditinggal..bayangin aja, dalam sebulan ketemu hanya 5 hari di Jakarta..selebihnya sang Suami di lapangan (Sumatra dan sekitarnya)..sementara sahabat saya ini ingin beranjak maju dalam berumahtangga, spt mau beli mobil, pengin punya rumah yg lebih besar, dll tp karena kesibukan sang Arjuna semua pembicaraan2 itu hanya sebatas pembicaraan saja, dalam arti tidak ada solusi yg real, karena tiap sang suami di Jakarta...rasanya sulit mengajak dia berbicara yg rumit2 karena besarnya tuntutan kerja di lapangan sehingga kalau di rumah dia hanya ingin relax..sementara sbg seorang istri dia merasa akan melangkahi suaminya kalau langsung bertindak atau ambil keputusan yg berhubungan dg masa depan mereka ini..
Ada yg punya saran gak kira2 sahabatku ini harus bagaimana menghadapi suaminya?
Makasih yah sebelumnya..abis kayaknya tiap share dg dia kami mutar2 terus, mungkin diantar ibu2 ada yg bisa kasih nasihat yg lebih baik dari aku biar nanti aku sampaikan dg dia